
Arkeolog Meksiko menemukan reruntuhan
 itu  di bawah kedalaman sekitar 36 kaki, di wilayah pusat Tlatelolco, 
yang dulunya merupakan pusat keagamaan dan politik suku elit Aztec.
Sejak
 ditemukannya piramida lain di wilayah ini 15 tahun yang lalu, ahli 
sejarawan menganggap bahwa Tlatelolco ditemukan oleh suku Aztec pada 
tahun 1325, tahun yang sama dengan usia kota kembar Tenochtitlan di 
dekatnya, yang merupakan ibukota kerajaan Aztec, yang diruntuhkan oleh 
bangsa Spanyol pada tahun 1521 dengan menaklukkan suku Aztec, yang 
sekarang menjadi kota Meksiko.
Piramida
 ini ditemukan bulan lalu sebagai bagian dari sebuah penelitian yang 
dimulai bulan Agustus lalu, diperkirakan dibangun pada tahun 1100 atau 
1200, menandakan bahwa suku Aztec mulai membangun peradaban mereka di 
wilayah pegunungan di pusat Meksiko ini lebih awal dari yang diduga.
“Kami
 menemukan beberapa tangga dari piramida yang lebih tua. Periode 
eksisnya suku Aztec perlu ditinjau kembali,” kata arkeolog Patricia 
Ledesma hari Kamis minggu lalu.
Tlatelolco
 banyak dikunjungi ribuan turis asing, dikenal dengan peninggalan 
puing-puing pada masa preHispanik dan era koloni gereja dan biara 
Spanyol, yang juga merupakan tempat terjadinya tragedi pembantaian 
mahasiswa golongan kiri pada tahun 1968 oleh pasukan tentara di sana, 
beberapa saat menjelang diadakannya Olimpiade di Meksiko.
Ledesma
 dan koordinator kelompok arkeolog, Salvador Guilliem, mengatakan mereka
 akan terus menggali dan mempelajari wilayah penemuan ini di tahun depan
 untuk mendapatkan gagasan lebih baik mengenai luas dan usia piramida 
kuno tersebut.
Para
 arkeolog juga menemukan sebuah patung yang mungkin merupakan patung 
peninggalan dewa hujan suku Aztec, Tlaloc, atau yang disebut Dewa langit
 dan bumi Tezcatlipoca.
Sebagai
 tambahan, proyek galian ini juga menemukan lima tengkorak dan 
serangkaian ruang-ruang di dekat piramida yang diperkirakan sudah ada di
 sana sejak tahun 1431.
“Kami  berharap segera menemukan sesuatu yang dapat menjelaskan mengenai keberadaan  Tlatelolco,” kata Ledesma.
Kota
 Meksiko dipenuhi dengan reruntuhan bangunan preHispanik. Agustus lalu, 
para arkeolog di kota rawan kejahatan, wilayah Iztapalapa, menemukan apa
 yang mereka percaya sebagai piramida pusat Tenochtitlan.
Suku
 Aztec dikenal sebagai suku yang memegang teguh kepercayaan dan suka 
berperang. Mereka membangun banyak bangunan bersejarah dan dihargai 
karena penemuan coklatnya, Aztec menguasai sebuah kerajaan yang luasnya 
terbentang dari teluk Meksiko hingga Lautan Pasifik dan hampir mencakup 
keseluruhan pusat kota Meksiko modern.